- Tanggungan utang tidak akan diampuni Allah sekalipun mati syahid, sampai utang itu dibayarkan atau orang yang memberi utang merelahkan atau mengikhlaskannya.
- Biasanya orang yang berutang banyak ingkar janji dalam waktu tempo pembayaran sehingga dikhawatirkan akan masuk dalam jeratan sifat munafik
- Jiwa seseorang selalu berurusan dengan utangnya.
Utang Beban Berat Dunia Akhirat
Dikirim oleh
Unknown
, Minggu, 30 Mei 2010 at 08.54, in
Label:
Agama
Makin akhir dunia ini makin aneh, Dahulu orang miskin sangat sulit untuk mencari utang namun sekarang banyak orang kaya menawarkan hartanya untuk diutang. Banyak yang tergiur dengan tawaran ini, yang asalnya tidak kepikiran utang akhirnya berutang demi memenuhi kebutuhan perabotan yang tidak begitu penting.
Masalahnya menjadi rumit dan runyam tatkala yang berutang menyepelekan kewajiban membayar utang sehingga terjadi selisih paham antara pemberi utang dan yang di.beri utang.
Secara Syar’i hukum utang adalah boleh dan mubah, terutama apabila membutuhkan. Ada beberapa hal yang harus disadari bagi orang yang berhutang:
Rasulullah berdo’a “ Ya Allah, sesungguhnya saya berlindung kepada Mu dari perbuatan dosa dan banyak utang.” (HR. Al Bukhori).
Pada suatu ketika ada seseorang yang bertanya kepada Rasulullah Saw “ Mengapakah engkau sering berlindung kepada Allah Swt dari banyak utang?'”, beliau menjawab “orang yang berutang apabila berkata dusta dan apabila berjani menyelisihi” (HR.Al. Bukhari), oleh karena itu janganlah berutang kecuali kalau dalam keadaan mendesak, apabila terpaksa berutang maka berutanglah secukupnya saja serta berusahalah untuk segera membayar utangmu karena bahaya besar mengancam orang yang melunasi utangnya Rasulullah Saw bersabda “ Utang itu ada dua macam, barang siapa yang meninggal dunia sedang dia sebelumnya dia berniat untuk membayar utangnya, maka aku yang akan mengurusinya, Namun barang siapa yang meninggal dunia tanpa ada niatan untuk membayar utangnya maka kelak sebagian kebaikannya akan diambil, padahal saat itu sudah tidak ada lagi dinar dan dirham” (Shohih, HR. at Tirmidzi).
Sumber:
Majalah Al Furqon Edisi ke 7 Th ke 8 1430/2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
"Silahkan berkomentar, tapi kasih yang terbaik, kata-kata anda merupakan semangat buat saya, untuk maju dan berkembang menjadi lebih baik" Gs2